Bogor, 12 September 2022. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) IPB kembali menggelar kegiatan workshop untuk para peneliti dengan dua tema yaitu berfikir ilmiah dan menguasai etika penetian, dan peta jalan bagi penelti terapan. Kegiatan worksop ini sejatinya merupakan rangkaian dari kegiatan Workshop Metodologi Bagi Peneliti Terapan yang dilaksanakan mulai tanggal 12-13 September 2022 dan kemudian dilanjutkan pada 20 September 2022. Kegiatan tersebut diikuti oleh 24 peserta dari 14 perguruan tinggi dan 1 pemerintah daerah. Fokus dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pembekalan kepada peserta dalam sertifikasi ISO 17024.
Kegiatan dibuka mulai pukul 08.00 WIB oleh Ibu Hj. Irmayanthi selaku MC pada kegiatan tersebut. Acara kemudian lanjutkan dengan pembukaan secara resmi oleh Bapak Dr. Ir. Amiruddin Saleh, M.S selaku Kepala Pusat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa rangkaian workshop ini memiliki beberapa manfaat yaitu (1) para peserta mendapatkan sertifikat pelatihan, (2) menjadi jembatan untuk para peserta untuk sertifikasi CIAR, (3) networking, dan (4) para peserta mendapatkan soft copy dari narasumber. Dalam sambutan tersebut beliau juga menyampaikan harapannya “Semoga bisa melahirkan dan mengajak untuk membangun skema penelitian terapan, serta mampu melahirkan tugas mandiri yang dapat dijadikan sebagai bukti. Ada 4 bukti yaitu peta jalan penelitian terapan, bukti 2 cara menjawab rumusan masalah dan bisa diuji hipotesisnya, bukti 3 proposal, dan bukti 4 berupa ppt presentasi proposal” ujarnya.
Pembukaan Kegiatan Workshop Bagi Peneliti Terapan
Setelah kegiatan dibuka secara resmi, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan sesi pertama yaitu workshop dengan narasumber pertama yaitu Pro. Dr. Ir. Pribadiyono, M.S dengan moderator Ibu Ir. Mintarti, M.Si. Fokus topik pada ini mengenai berfikir ilmiah dan menguasai etika penelitian. Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai materi, Prof Pribadiyono menekankan kepada para peserta bahwa penelitian terapan merupakan penelitian yang sangat luas dan tidak terbatas pada hal tertentu. Penelitian terapan tidak hanya berfokus pada hal-hal yang tangible atau berwujud, tetapi juga intangible seperti sifat dan kepribadian seseorang. “Pada penelitian terapan konsep yang dimiliki harus bisa dipercaya orang. Data-data yang dimiliki disatukan agar menjadi big data dan kemudian dianalisis kedalaman data. Hal-hal yang yang intangible juga diubah menjadi tangible dan bisa dirangking-kan, misalnya rangking tentang kepribadian seseorang” tandasnya.
Materi oleh Prof. Pribadiyono
Pada penjelasan subtopik pertama mengenai berpikir ilmiah, Prof Pribadiyono mengawali dengan penjelasan mengenai konsep berpikir nalar. Berpikir nalar merupakan kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Dengan kemampuan berpikir nalar dan bahasa yang komunikatif manusia dapat mengembangkan pengetahuannya. Setelah itu beliau menejelaskan mengenai mind map atau yang biasa diistilahkan sebagai “Pisau Tentara Swiss Otak”. Mind map merupakan salah satu cara cepat untuk mengembangkan kegiatan berfikir yang divergen dan kreatif. Mind map juga merupakan salah satu cara termudah untuk mendorong pemecahan masalah dan cara mengingat yang efektif dan efisien.
Selanjutnya pada subtopik kedua Prof Pribadiyono menjelaskan mengenai kode etika penelitian yang merupakan acuan moral bagi peneliti terapan. Secara khusus Prof Pribadiyono juga menjelaskan bahwa peneliti terapan merupakan seseorang yang diberikan tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan penelitian dan/atau pengembangan yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang terjadi dan dibutuhkan pada saat itu. Pada akhir sesi satu, ditutup dengan diskusi dengan peserta mengenai output dari penelitian terapan. “Output tidak harus berbasis barang ataupun prototype, kajian penelitian dan pemikiran-pemikiran untuk diterapkan di daerah tertentu” ujar Prof Pribadiyono.
Materi Oleh Prof Aris
Setelah sesi pertama selesai, kemudian workshop dilanjutkan dengan sesi kedua dengan materi Peta Jalan Penelitian Terapan yang disampaikan oleh Prof Dr. Ir. Aris Purwanto, M.Sc sebagai salah satu peneliti ahli di Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB. Dalam penyampaian materi, beliau menjelaskan bahwa peyusunan roadmap penelitian harus memperhatikan beberapa aspek seperti (1) bidang keahlian peneliti, (2) prioritas penelitian, (3) trend penelitian, (4) kebutuhan penelitian, dan (5) ketersediaan peralatan yang dibutuhkan. Prof Aris juga menjelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun roadmap penelitian salah satunya mengenai perbedaan roadmap penelitian dengan prosedur dan metode penelitian. “Roadmap berbeda dengan prosedur penelitian karena roadmap terdapat milestone yang berisi apa yang kita lakukan, hasil penelitian, dan apa yang akan kita lakukan setelah penelitian. Roadmap berbeda dengan prosedur dan metode penelitian” ujarnya.
Agar peserta semakin memahami materi, pada akhir sesi Prof Aris menunjukkan beberapa contoh roadmap. Beliau menunjukkan contoh roadmap yang lolos dan tidak lolos didanai. Dengan diberikannya contoh langsung, peserta menjadi semakin paham dengan materi yang disampaikan sehingga peserta menjadi semakin antusias. Peserta banyak memberikan pertanyaan terkait dengan penyusunan roadmap, substansi, dan kiat-kiat agar proposal lolos didanai. “Salah satu hal yang menyebabkan roadmap tidak lolos adalah karena salah satu anggota tim peneliti yang minim track record di bidang yang kita ajukan. Sebaiknya anggota tim yang minim track record diajukan sebagai asisten peneliti saja” jelasnya menjawab salah satu pertanyaan dari peserta. Setelah sesi diskusi, acara kemudian ditutup dan dilanjutkan dengan workshop sesi ketiga. (mut)